Kamis, Januari 31, 2008

Sekelumit Flexi di Tengah Konsumen (2-habis)

Sekelumit Flexi di Tengah Konsumen (2-habis)
Dicinta si Muda, Disayang Orang Tua, Digemari Eksekutif Muda
PAMEO kesetiaan dan cinta sepertinya tidak melulu dominan di dunia kasmaran. Nyaris di semua sendi bisa jadi sebuah inspirasi tersendiri. Itulah latar yang dikemas apik Telkom melalui produk TelkomFlexi. Artinya komunikasi ke segala arah bisa terjalin dengan manis dan baik. Tidak hanya sekedar menenteng sebuah genre unit bisnis haruslah menghasilkan keuntungan besar, Flexi mampu mentasbihkan diri menjadi sebuah produk yang inovatif, mengena langsung ke sasaran dan lebih penting lagi mampu menempatkannya menjadi bagian tak terpisahkan dari sasaran tersebut. Sebuah langkah yang hanya bisa dilakukan kalangan terbatas semata.
Flexi pun menghasilkan sebuah fenomena tersendiri. Sebuah sifat produk yang tidak mengenal stigma apapun dan kelas apapun. Yang ada hanyalah komitmen untuk memberi layanan terbaik, meskipun tetap ada saja yang kurang dari sebuah produk yang sudah dipersiapkan lama tersebut. Namun itu semua mampu tertutup dengan konsistensi dan komitmen yang terus konstan.
Paling tidak ini dibuktikan dengan kontinyuitan inovasi sehingga produk ini bisa terus berada di sisi konsumen masyarakat Kepri dan Batam khususnya. Bisa dilihat secara kasat mata, pengguna layanan CDMA di provinsi yang kaya akan hasil laut ini sebagian besar berasal dari sumbangan Flexi.
Sebuah kemajuan sekaligus sebuah tantangan bagi manajemen tentunya untuk semakin meningkatkan kapasitas layanan sehingga mampu memberikan sesuatu nilai lebih di sepanjang keseharian konsumennya.
Menyelaras segmen konsumen, Flexi berhasil membidik level yang heterogen. Meskipun masih didominasi kalangan usia produktif dan remaja, namun bukan berarti segmen orang tua tidak cukup banyak.
Khusus di segmen remaja dan usia produktif, Flexi di Batam memiliki keunggulan komparatif cukup banyak dibanding pesaing di level CDMA. Praktis, dalam keseharian kita bisa melihat dna memerhatikan sendiri bagaimana tingkah laku pengguna ponsel CDMA dalam menerapkan budget komunikasinya.
Kedekatan Flexi dengan kehidupan di level remaja dan usia produktif jelas menjadi nilai lebih tersendiri. Pasalnya, saat ini telah terjadi pergeseran stigma di masyarakat. Jika dulu menggunakan kartu GSM adalah sebuah kebanggaan, namun jelas hal itu telah mulai bergeser.
Akibatnya, saat ini penggunaan nomor CDMA juga memiliki kelas tersendiri. Keberhasilan Flexi menempati kelas tersendiri dibuktikan dengan semakin banyaknya frekuensi penggunaan dari kalangan remaja dan usia produktif, khususnya di level eksekutif muda.
Tak heran jika eksmud kini tak lagi sungkan untuk berkomunikasi menggunakan layanan Flexi. Nomor cantik yang biasanya menjadi padanan sebuah eksklusifitas pun sudah dimiliki Flexi. Harga yang relatif lebih tinggi sudah tidak lagi menjadi kendala bagi konsumen.
Bayangkan hanya nntuk nomor cantik, seorang konsumen TelkomFlexi rela untuk membayar angka tersebut dengan Rp9 juta. Sebuah angka yang cukup fantastis untuk kelas CDMA dan itu hanya bisa dilakukan produk Flexi.
Kedekatan dari sisi anak muda sebagai segmen yang sebenarnya dibidik sejak awal juga semakin terlihat dengan fitur-fitur dan layanan yang ada di Flexi. Nyaris semuanya mendukung kegiatan dan aktifitas yang dilakukan kalangan anak muda dan usia produktif.
Bahkan beranjak dari itu, Telkom Kandatel Rikep justru sudah mulai mengoperasikan awal sebuah komunitas pengguna Flexi se-Batam bertajuk Flexter. Sebuah terobosan nyata dan brilian memang untuk menggabungkan pengguna CDMA Flexi dalam satu jalinan komunikasi yang bukan tidak mungkin bakal menjadi nilai positif dan interaksi tersendiri bagi para anggotanya.
Ini sekaligus juga memperlihatkan jika Flexi mampu menggandeng konsumen dan mitranya untuk selalu berkomunikasi guna beraksi nyata dalam konsistensi layanan secara optimal.
Segmen lain yang juga telah merasakan manfaatnya adalah kalangan orang tua yang sudah beranjak di level usia 50 tahun ke atas. Penggunaan Flexi dan kedekatan dengan produk CDMA andalan Telkom tersebut lebih dikarenakan kemudahan penggunaan dan akses untuk saling berinteraksi dengan seluruh anggota keluarga.
Tak heran jika banyak keluarga yang “mewajibkan” seluruh anggota keluarganya untuk menggunakan jasa layanan Flexi ini. “Sungguh enak, simpel, sederhana, murah dan tak ada halangan di sektor sinyal,”ucap Agus Nugroho, seorang Pimpinan Perusahaan pada sebuah perusahaan penerbitan yang memiliki keluarga yang cukup jauh dari tempatnya tinggal kini.
Ia, dan mungkin juga dilakukan kalangan lain, menularkan aksi penggunaan Flexi ke seluruh anak buahnya. Langkah ini tentu menjadi sebuah penghematan luar biasa, baik dari sisi pengeluaran telpon kantor maupun dari kantong pribadi untuk mengisi pulsa di level GSM. Meski tidak meninggalkan nomor GSM, kehadiran Flexi jelas menjadi keuntungan tersendiri di kalangan konsumen. Tak heran jika Fkexi mampu tertambat di hati setiap orang. Produk ini pun patut mendapat apresiasi tersendiri, dicinta si muda, disayang orang tua, digemari eksekutif muda. (tribunbatam.co.id/nurfahmi budi)



Sekelumit Flexi di Tengah Konsumen (1)

Sekelumit Flexi di Tengah Konsumen (1)
Praktis Pakenya, Murah Harganya, Hemat Jadinya
SORE di kawasan Batam tampak cerah. Semburat sang mentari tampak menyala dengan rentang cahaya yang bikin setiap orang dipastikan semakin jatuh cinta pada keagungan alam. Apalagi bagi hati yang tengah berpaut mesra, senja nan indah tentu menjadi saat yang paling ditunggu untuk sekedar berjalan sore di tepi pantai ataupun berlanglang buana di jalanan sekitar Batam, hanya untuk sekedar mencari gorengan, otak-otak ataupun mie lendir.
Namun sore itu justru menjadi hari yang terbilang murung bagi seorang Rudi. Bagaimana tidak, di saat semua pasangan bisa berjalan bersama bergandengan berdua menikmati keindahan alam, justru dia harus terpekur sedih. Apa pasal?
Ternyata pujaan hatinya tidak bisa keluar rumah. Komunikasi pun harus via telpon. ”Begitulah kalau pacaran sama anak mama”, begitulah mungkin ungkapan yang cocok untuknya saat ini. Mau pergi ke wartel uangnya pas-pasan. Mau telpon via handphone apalagi. Model GSM yang ia miliki masih terasa mahalnya. Meskipun ia dan kekasihnya memiliki nomor ponsel dari operator seluler yang sama, namun beban biaya yang ditanggung tetap sama saja, apalagi tetap harus ada persyaratan minimal yang harus ia penuhi saat bercakap-cakap dengan sang doi.
Saat ia merenung, tiba-tiba saja ia terlintas untuk pergi ke mal untuk sekedar berjalan-jalan menghilangkan suasana jenuh. Imbasnya, ia pun pergi sendiri ke sebuah mal besar di pusat kota Batam.
Tanpa dinyana, justru itulah langkah awal darinya untuk memperoleh jawaban dari gaya berpacarannya selama ini. Di mal tersebut ternyata tengah mengadakan program acara nan menarik berupa pameran produk-produk operator seluler. Tanpa sengaja juga, akhirnya dia malah ditarik seorang sales promotion girl (SPG) ke counter sebuah produk operator seluler, TelkomFlexi.
Tanpa diduga juga, ia berhasil menjawab pertanyaan yang dilontarkan penjaga stan dan sebagai hadiahnya berhak mendapatkan sebuah handset CDMA dan kartu perdana TelkomFlexi Trendy. ”Buat apa coba,”tanyanya dalam hati.
Singkat kata, malam itu ia pun mencoba mengaktifkan kartu perdana yang baru diperolehnya. Setelah selesai registrasi, ia pun langsung mencoba untuk menelpon ke rumah sang kekasih. Singkat waktu, ia pun berbincang-bincang selama lima menit. Konklusinya, ia dan kekasihnya bakal mencoba menggunakan kartu Flexi bersama-sama.
Sehari kemudian, Rudi pun mulai disibukkan dengan aktifitas barunya:telpon kekasih!. Ia pun bergumam,”Seharusnya sudah dari dulu seperti ini, jadi kan ngirit, komunikasipun lancar bisa kapan saja tanpa takut biaya banyak,”. Meski tidak menanggalkan nomor GSM-nya, tapi sebagian besar frekeuensi telpon yang ia gunakan tetap menggunakan TelkomFLexi Trendy yang ia peroleh dari pameran. Sejak saat itu, ponsel CDMA menjadi penting bagi seorang Rudi.


Itulah sekedar penggambaran secara singkat betapa saat ini penggunaan sebuah teknologi CDMA sudah menjadi kebutuhan primer tersendiri bagi sebagian kalangan masyarakat. Jika dulu terpampang pameo teknologi ini hanya diperuntukkan bagi individu-individu yang tidak sering bepergian ke luar kota, sekarang stigma tersebut sudah mulai bergeser. Aplikasi teknologi di level CDMA sudah bisa menjangkau perpindahan nomor secara otomatis.
Itu juga yang menjadi keunggulan komparatif produk TelkomFLexi, baik Trendy maupun Classy. Hebatnya, lebih dari 200 kota di Indonesia sudah bisa menikmati layanan bertajuk Flexi Combo tersebut. Konsumen pun dibuat nyaman dan simpel serta praktis. Mereka tak perlu lagi mengganti kartu setiap berpindah kota ataupun menukar dengan ponsel baru. Bahkan nomor lama di tempat asal tetap bisa dihubungi dengan fasilitas call forwarding yang sangat praktis. Tak heran jika saat ini diperkotaan manapun, Flexi berhasil mendominasi penggunaan produk kartu seluler.
Pun di kota Batam. Dengan jumlah penduduk lebih dari 700 ribu jiwa, tentu penggunaan lalu lintas berkomunikasi via wireless sangat banyak. Kedekatan dengan Singapura menjadi pangkal tolak tersendiri betapa ”gurihnya” bisnis penyediaan jasa komunikasi di kota industri ini. Di level provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pun demikian.
Analisis sederhana menyatakan, dari 700 ribu jiwa penduduk Batam, 400 ribunya adalah penduduk yang telah menggunakan handphone sebagai sarana komunikasi sehari-hari. Dari nilai tersebut, paling tidak ada 100 ribu orang yang menggunakan model CDMA sebagai sarana sehari-hari.
Nah asumsi penting bagi bisnis ini ada di level tersebut. Bisa jadi kue itu lebih besar, dan secara statistik jumlah pengguna TelkomFlexi berada di posisi paling atas. Hal ini tentu menjadi sebuah catatan tersendiri.
Unsur kepantasan bisa jadi barometer tersendiri bagi Flexi. Bagaimana tidak, dipandang dari aspek manapun, penggunaan layanan ini berada di posisi teratas. Namun sisi kekurangan layanan jelas ada dan itu memang sangat wajar di dunia yang mengandalkan unsur teknologi buatan manusia. Hebatnya, selama ini Telkom mampu memberikan eliminirasi handal sehingga crowded kepanjangan tidak terjadi berulang-ulang. Up date penggunaan sarana teknologi sangat membantu penerapan permintaan beban satuan sambungan flexi di pasaran.
Di level eksekutif muda dan remaja, Flexi sudah mulai merambah dengan pelbagai produk dan fitur menarik. Justru saat ini, penggunaan di level remaja menjadi genjotan tersendiri bagi perusahaan plat merah tersebut.
Pangsa pasar yang membludak di level ini tentu menjadi positive feeder tersendiri bagi Telkom. Tidak hanya keuntungan semata yang akan datang, namun lebih dari itu pengenalan brand menjadi target penting tersendiri.
Satu yang pasti beredar di masyarakat level remaja adalah kemudahan dan ”kemurahan” yang bisa dinikmati mereka. Bagaimana tidak, kemudahan yang membuat Flexi semakin dekat di sekitar kehidupan mereka bisa langsung dirasakan. Penyediaan nilai voucher yang beragam menjadi keunggulan tersendiri. Sementara sinyal yang semakin membaik dari waktu ke waktu menjadi kenikmatan lain yang terkadang tidak ada di layanan sejenis dari operator seluler CDMA lainnya.
Sisi ”kemurahan” tentu menjadi catatan tersendiri juga. Lazimnya konsumen di Indonesia, mereka tentu menginginkan produk murah namun berkualitas tinggi. Dan itu jelas terdapat pada produk TelkomFlexi. Biaya yang hanya Rp49 per menit untuk sesama Flexi tentu menghadirkan giuran yang sangat menarik.
Gimmick ini ditambah dengan penyediaan sinyal yang hampir di seluruh kota Batam tersedia seimbang dan merata. Bahkan konsumen tidak perlu takut lagi jika tengah berada di jalur menuju Jembatang Trans Barelang. Kalau dulu sinyal masih terputus-putus akibat tiadanya BTS di sana, kini jangan harap hal itu terulang kembali.
Tidak hanya itu, pelbagai fitur menarik juga sudah dikembangkan Flexi yang semakin memudahkan penggunanya untuk memperkaya saat berkomunikasi. Tidak hanya dalam bentuk nada sambung pribadi semata yang saat ini sudah marak, namun pelbagai bonus juga bisa didapat pengguna.
Semakin berkembang, kini Flexi juga bisa digunakan sebagai perangkat untuk pengiriman data. Meski masih terbatas dengan kecepatan yang tidak terlalu tinggi, namun setidaknya pengguna TelkomFlexi kini bisa merasakan berselancar melalui terminal Flexi.
Tarif Lokal di Maret 2008
Gimmick lainnya yang bakal menjadi andalan TelkomFlexi adalah sistem layanan lokal untuk sebuah kawasan. Artinya program ini akan memberikan layanan istimewa berupa kenikmatan berkomunikasi dengan Flexi di sebuah kawasan provinsi dengan tarif lokal. Program ini bakal dimulai pada Maret 2008 mendatang. Kini yang telah menikmati layanan spesial tersebut baru daerah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Selanjutnya program ini akan berlanjut di kawasan lain di Sumatra, termasuk provinsi Kepri di bulan Maret mendatang.
Artinya, jika layanan ini sudah di-launch secara resmi, hubungan sesama Flexi di satu provinsi bakal berstatus lokal. Ini berarti jika selama ini pengguna di Batam ingin menelpon kolega, keluarga atau orang tercinta lainnya di kota Tanjungpinang, Tanjungbalai Karimun maupun kabupaten Bintan harus merasakan tarif interlokal. Adanya layanan ini menandai semakin hematnya pengguna Flexi. Konsumen akan menikmati tarif lokal sepanjang hari sepanjang waktu untuk satu wilayah provinsi Kepri.
Ini tentu sebuah kemajuan tersendiri bagi Flexi, Dan bukan tidak mungkin jika nantinya satu wilayah Sumatra maupun se-Indonesia ini bisa berkategori biaya lokal semua. ”Ini menjadi bukti apresiasi kita terhadap pengguna, dan kita bakal semakin meningkatkan performa semaksimal mungkin demi kenikmatan, kenyamanan dan penghematan konsumen,”tutur EGM Telkom Divre Sumatra Muhammad Awalludin, beberapa waktu lalu. Sebuah niatan mulia tentunya, sehingga nantinya bisa jadi Rudi-Rudi lainnya langsung menemukan jalan yang pas, pas biayanya, pas hematnya, pas praktisnya. (tribunbatam.co.id/nurfahmi budi)

Rabu, Januari 30, 2008

Tragisnya Sebuah Endemik Ekonomi

Sebuah refleksi dan ironi sebuah kebijakan bernama FTZ BBK
JARUM jam yang terdiri dari dua lentingan, panjang masih menunjukkan angka 9 dan lentingan pendeknya masih berada di angka 6. Suasana padi pun tampak cerah dan gumilar dengan semburat merah yang berubah pelan memanas dari sang mentari. Hari itu, Rabu 30 Januari 2008 (dibuat lengkap karena suatu saat pasti ada sebuah memoar dengan tulisan ini), puluhan sms dan telpon silih berganti masuk.
Membuat si empunya handphone sebenarnya berinisiatif untuk segera menonaktifkan ponselnya. Paling tidak hingar bingar bunyi yang diletupkan dari ponsel bisa tereduksi dengan sempurna. Namun hal itu urung dibuatnya, karena pokok bahasan orang-orang yang menelponnya tidak sekedar ingin menyapa bagaimana kabar dan tetek bengek basa basi khas orang timur. Lebih dari itu, sebuah anomali ironi bakal menghempas dan menghampiri tanah yang kini dipijaknya.
Sebuah ironi yang bisa jadi bakal membumihanguskan asa yang telanjur mengembang dalam kurun waktu dua tahun terakhir. Sebuah bara yang membuat semangatnya dan juga teman-temannya bersikeras menghunus optimisme yang tetap saja terselubung pesimisme. Namun itu dulu, semangat yang membara telah dimiliki. Saat itu begitu euforia penandatanganan 26 Juni 2006 terlaksana di sebuah resort mewah, yang harus disulap menjadi “istana” dengan berlapis paspampres, langsung saja bagaikan gunung meletus ekspektasi itu begitu saja muncul. Waktu itu, jelas terekam di semua otak manusia yang hadir betapa janji-janji muluk kalangan pemerintah menjadi angin surga yang sangat menggairahkan, lebih merangsang daripada seonggok amoy-amoy yang berkeliaran di sekitar kawasan niaga Nagoya.
Tak heran jika satu per satu, semua orang bergerak untuk menyambut sebuah memoribilia yang sebenarnya sudah pahit pernah menimpa. Namun berkat dukungan lobi dan kalimat “kali ini adik sesaudara bersiap membantu sepenuh hati demi kemajuan bersama”, luluh juga dan hilang tak membekas aurora kegagalan seperti tahun 2004 silam.
Perlahan namun pasti waktu terus berjalan. Namun sayang, hanya waktu saja yang berjalan cepat. Selebihnya, nuansa pergerakan “indeks akumulatif” yang tinggi, bisa jadi langsung terjun bebas menjadi tak berharga sama sekali.
Bayangkan saja, dalam hitung-hitungan akal manusia dan logika, penyiapan sebuah rencana besar yang digadang-gadang menjadi barometer ekonomi di regional, bukan lagi nasional, harus terbengkelai dengan ketidakpastian.
Entah siapa dan langkah mana yang salah atau “fool”, tapi menyirat dari sebuah ungkapan, bisa jadi kini si keledai tersandung dan terjatuh di lubang yang sama. Sebuah ironi yang sangat mengharukan tentuunya, karena si isi keledai ini melibatkan banyak orang dan manusia yang kelasnya sudah di atas, tidak hanya sarjana strata 1 semata, namun lebih dari itu level doktoral bahkan profesor pun berada di dalamnya. Bahkan saking seriusnya proyek ini, pengambil keputusan setingkat Presiden dan Wapres pun harus turun tangan. Namun apa hasilnya?
Ternyata nyaris tidak saja membekaskan luka kembali, tapi sikap apatis sepertinya menyerubungi setiap langkah pengusaha yang ada di kawasan Batam, Bintan dan Karimun (BBK).
Yup, produk yang diharapkan berupa implikasi nyata di lapangan mengenai kawasna perdagangan bebas dan pelabuhan bebas BBk seolah hanya menjadi bayangan semu dan asap rokok yang mudah tersebar dan terbang bersama angin kosong. Bukannya mampu menyehatkan iklim investasi dan perekonomian tapi sebaliknya, angin itu justru menyebabkan sebuah penyakit masuk angin yang entah kapan bakal kembali lagi menjadi sebuah asa syurga.

Eksistensi Flexi Melayani Semua Level Masyarakat (2-habis)

Eksistensi Flexi Melayani Semua Level Masyarakat (2-habis)
Tak Lekang dengan Serbuan Pesaing
LAHIRNYA layanan Flexi di industri telekomunikasi nasional menjadi catatan tersendiri di tengah gencarnya perang di segmen GSM. Seiring progresifitas yang membaik, tak heran jika produk Telkom ini mulai ”ditiru” operator seluler lain yang berlomba mengadakan layanan di frekuensi yang sudah ditetapkan.
Hasilnya tentu sangat mengejutkan kalangan dunia industri komunikasi. Pasalnya, pergerakan indeks konsumsi di level CDMA sangat menggiurkan dan tidak sedikit mendatangkan keuntungan yang luar biasa guna menunjang main bisnis di level GSM.
Khusus di kawasan Batam, TelkomFlexi saat ini hadir dengan pelbagai fitur andalan dan layanan prima. Meski tetap tak ada gading yang tak retak, layanan Flexi pun dalam beberapa hal tidak maksimal. Gangguan maupun kelambatan koneksi terkadang menjadi handycap tersendiri bagi Flexi. Namun kapasitasnya yang terus diperbaiki, membuat eliminasi terhadap kesalahan dan buruknya layanan konseksi lama-kelamaan berhasil.
Setelah bertahan sendiri dalam melayani konsumen dan masyarakat di wilayah Kepulauan Riau (Kepri) dan khususnya Batam, membuat Flexi memiliki data base pengguna yang sangat baik. Tak heran jika eksistensi modul ini sangat signifikan pengaruhnya terhadap tingkat layanan ke masyarakat.
Melihat tingginya potensi konsumen di Kepri terutama di level CDMA, jelas membuat daya tarik pelbagai perusahaan operator seluler semakin besar untuk melirik pangsa pasar di Kepri. Perlahan namun pasti, operator seluler hadir dan memberikan layanan mereka.
StarOne, Esia dan nanti Fren dari Mobile-8 seolah hadir silih berganti. Segmen yang dibidik mereka pun hampir sama dengan yang dijalani Flexi selama ini. Meski sebagian besat tetap mengarah ke level remaja dan usia produktif, namun tetap saja itu juga menjadi segmentasi Flexi dalam menjalar pasar.
Beragam fitur dan program promosi menarik ditawarkan produk selain Flexi. Tarif murah, koneksi cepat, fitur semakin lengkap dan beberapa program hadiah terus menyertai langkah pesaing Flexi. Tak heran jika memang ada pengaruh sedikit terhadap target realisasi pengguna Flexi. Seperti yang diungkapkan GM Telkom Kandatel Rikep Mulyanta, kehadiran mereka mau tidak mau jelas memengaruhi kondisi pasar Flexi itu sendiri. ”Sempat berpengaruh, namun kita yakin kok, tak masalah itu,”ucapnya pendek.
Optimisme tersebut memang cukup beralasan. Ini dibuktikan dengan justru semakin kuatnya basis pelanggan Flexi di kawasan Kepri meski telah hadir layanan produk lain. Ini membuat Flexi menjadi leader yang memang terkenal tahan banting dan cocok jika disematkan layar tak lekang diserbu lawan yang semakin banyak datang.
Lalu apa si yang membuat basis konsumen Kepri sebagian besar tetap mengarah ke Flexi. Sepertinya jawaban bisa dengan mudah dilontarkan. Nama Telkom sendiri saat ini menjadi tawaran tersendiri. Jaminan layanan perusahaan plat merah ini tidak lagi sembrono dan seenaknya sendiri seperti dulu. Setiap inchi demi inchi masalah ditelusuri dengan sabar, sehingga output yang dikeluarkan juga sangat memuaskan para pelanggannya. Tak heran jika nyaris semua produk Flexi dan turunannya mendapat respon tinggi dari sisi penggunaan.
Selain itu tentu layanan jaringan komunikasi yang tidak putus-putus menjadi daya tarik tersendiri. Jika operator lainnya masih menghadapi masalah dengan kualitas sinyal dan cakupan area yang belum tuntas di kawasan Kepri umumnya dan Batam khususnya, justru Flexi secara perlahan mampu menginvestasikannya dalam hal ”kepercayaan”. Kini nyaris di semua area di kawasan industri dan ibukota provinsi Kepri bisa dijangkau dengan kualitas sinyal Flexi yang cukup mumpuni.
Tak bisa dibantah jika saat ini, Flexi seolah sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan komunikasi di Batam dan sekitarnya. Posisinya dalam genggaman konsumen juga semakin nyata. Ketergantungan pengguna dengan konsumsi Flexi saban harinya jelas nyata terlihat.
Bahkan kini Flexi menjadi barang wajib yang harus dimiliki tidak hanya kalangan remaja, anak sekolah dan orang tua, tapi juga kalangan pengusaha kelas atas dan eksekutif muda di Batam dan sekitarnya memiliki nomor CDMA Flexi sebagai pilihan teratas. Pada umumnya jelas terlihat jika the second number mereka adalah produk Flexi, entah itu FlexiTrendy maupun FlexiClassy. Karena itulah, perlekatan gelar tak lekang diserbu para pesaing yang datang memang sangat cocok ditempel di produk Flexi.
Akibat kedekatan dengan konsumen, catatan statistik pengguna di kawasan Kepri dan area Sumatra umumnya semakin ”menggila”. Sama halnya dengan Speedy, layanan wireless dengan teknologi CDMA ini juga mengalami pertumbuhan yang menggembirakan.
Hingga Desember 2007, pelanggan Flexi di Sumatra mencapai 937.000 satuan sambungan Flexi atau tumbuh 50 persen dibanding tahun 2006, yang hanya 624 ssf. Melihat potensi yang sangat besar tersebut, Telkom pun berniat terus meningkatkan kinerja dan pasokan layanan mereka khususnya untuk Flexi.
Ini ditunjukkan dengan penambahan 677 BTS lagi untuk meningkatkan kualitas layanan Flexi. Dengan jumlah 1.004 BTS di tahun 2008, maka target sales sebesar 2,5 juta ssf diprediksi bisa tercapai. Jadi bersiaplah merasakan semakin nikmatnya menggunakan layanan TelkomFlexi tahun depan, khususnya di area Sumatra. (tribunbatam.co.id/nurfahmi budi)




Eksistensi Flexi Melayani Semua Level Masyarakat (1)

Eksistensi Flexi Melayani Semua Level Masyarakat (1)
Perang Tarif tak Menjadi Masalah
PASAR dan bisnis layanan komunikasi di Indonesia secara umum terus bertambah. Nilai investasi yang ditanamkan untuk sekedar melayani sebuah daerah diyakini bakal kembali dalam waktu yang realtif singkat.
Itulah kenapa saat ini hampir seluruh operator seluler saling berlomba untuk memenangkan hati para pengguna komunikasi di Indonesia. Catatan sementara mengemukakan jika nyaris 90 persen masyarakat Indonesia menggunakan saluran teknologi komunikasi sebagai bagian dari hidupnya. Bagi mereka tanpa komunikasi jelas menjadi sebuah kematian yang sangat menyakitkan.
Paling deskriptif yang bisa kita lihat dalam fenomena saat ini adalah pengembangan dan perebutan pasar yang menggunakan genre apapun demi menarik konsumen sebanyak-banyaknya. Fenomena menariknya, meskipun tarif seluler di Indonesia menjadi satu di antara yang termahal di dunia, namun tetap saja konsumen komunikasi di Indonesia terus memburu.
Pada akhirnya, masing-masing perusahaan operator seluler dibuat terpacu untuk memberikan yang terbaik, tidak hanya dari sisi layanan Based Tranceiver Statiton (BTS) saja, tapi lebih dari itu tarif dan fitur layanan juga menjadi perhatian utama yang diharapkan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.
Tak heran jika aplikasi di lapangan menunjukkan perang tarif dan layanan sudah menjadi komponen utama industri komunikasi seluler di Indonesia. Bukan berarti mengecilkan peran komunikasi kabel, namun jelas sistem wireless communication technology ini memberikan efek kontinyuitas dan efisiensi bagi si pemakai. Karena itulah, setiap apapun produk yang diluncurkan operator seluler tetap memiliki daya tarik sendiri. Di lain sisi jelas bakal terjadi tarik menarik dan bisa jadi tergambar sebuah disparitas konsumsi yang sangat mencolok.
Perang tarif secara nasional sendiri sudah terjadi sejak tahun 2000 lalu. Memasuki milenia baru, saat pemerintah membuka selebar-lebarnya akses untuk mendirikan bisnis komunikasi, mulai saat itulah iklim bisnis komunikasi di Indonesia benar-benar terbuka. Tidak lagi sekedar PT Telkom dengan layanan komunikasi kabelnya, namun berturut-turut muncul produk SIM Card yang beragam.
Pada akhirnya, perang tarif memang tidak akan terelakkan. Meski terkadang korban berjatuhan akibat kanibalisme itu sendiri, namun di sisi lain pergerakan impulsif dari bisnis ini membuat konsumen dan operator harus bekerja keras. Di satu sisi bekerja kerasa untuk lebih inovatif di level company, konsumen pun harus bekerja keras untuk memberikan yang terbaik buat dirinya. Meski tidak bisa mengabaikan peran distributor, namun tetap saja sektor hulu dan akhir hilir ini menjadi kunci tersendiri di bisnis komunikasi seluler ini.
Konklusi dari perkembangan dan persaingan bisnis komunikasi nirkabel ini adalah semakin banyaknya pilihan yang harus ”dimakan” konsumen itu. Tak heran, sebagai objek dari industri telekomunikasi, konsumen di satu sisi tetap menjadi pemegang haluan, di lain pihak pengguna juga bakal dibuat semakin bingung. Istilahnya, konsumen pun tak terasa dibawa arus yang semakin untung sekaligus bingung.
Menguntungkan, karena dengan adanya perang tarif jelas memberikan efek benefit yang lebih besar. Apalagi kekuatan ekonomi masyarakat saat ini, jelas sisi tarif menjadi barang yang pertama kali dilihat. Sistem ini memang sudah terjadi di level produk konsumsi lainnya. Tentu orang akan melihat harga terlebih dulu sebelum memutuskan untuk membeli dan atau menggunakan sebuah barang.
Begitupun dengan perang tarif di segmen komunikasi, konsumen juga semakin untung dengan kondisi pelbagai kebijakan tarif yang semakin lama semakin menjurus pada nilai terendah. Otomatis pengeluaran untuk berkomunikasi dalam keseharian semakin murah dan rendah.
Namun di sisi lain, jelas terlihat konsumen komunikasi nirkabel bakal semakin bingung dengan kenyataan semakin cepatnya frekuensi perubahan tarif di masing-masing operator. Akibatnya jelas, konsumen yang tidak memiliki basis data solid bakal mengalami goncangan tiap kali ada program baru sebuah perusahaan operator seluler. Terkadang perang batin pun bisa terjadi sebagai akibat semakin seringnya sebuah produk mengeluarkan segmentasi tarif yang berbeda. Beberapa perusahaan komunikasi seluler seperti Indosat, Telkomsel, Excelcomindo Pratama, Sinar Mas Telecommunication, Bakrie Telecom, Mobile-8, Sampoerna Telecommunication dan beberapa operator luar negeri, menjadi sebuah gurita persaingan seluler. Nah, perang tarif kini seolah sudah menjadi kewajiban untuk memberikan ”vitamin dan penambah rasa” terhadap sebuah produk sehingga konsumen pun bakal melirik produk tersebut.
Yang menarik, dari beberapa produk telekomunikasi di pasaran, hanya ada beberapa saja yang tidak terpengaruh terhadap anomali persaingan tarif tersebut. Biasanya kekuatan produk tersebut terletak pada kompetensi nama penyedia jasa layanan dan piranti infrastruktur yang mumpuni.
Nah, untuk yang satu ini jelas produk TelkomFlexi bisa menjadi acuan tersendiri. Perintis produk layanan CDMA massal ini telah terbukti tidak terpengaruh dengan akumulasi dan differensiasi pergolakan tarif layanan ponsel.
Nyaris basic data pengguna cenderung tidak bisa berpindah ke lain hati, bahkan dari tahun ke tahun pecintanya semakin banyak. Tak heran jika saat ini bisa dibilang konsumen produk Flexi nyaris tidak terpengaruh dengan komponen lain. Meski terkadang agak terasa dengan kehadiran produk pesaing, namun perang tarif yang ada tidak berhasil menggugat eksistensi TelkomFLexi.
Meski nyaris tidak selalu jor-joran dalam mengeluarkan paket kebijakan tarif ke pelanggan, namun tetap saja faktor pengalaman dan basis pelayanan menjadi kekuatan tersendiri. Dalam perjalanan sejarah, basic atau dasar yang kuat jelas menjadi tenaga raksasa yang sangat penting guna menopang perjalanan bisnis komunikasi.
Inilah yang dimiliki Flexi. Fakta membuktikan jika tidak setiap enam bulan sekali Telkom mengeluarkan harga khusus terhadap layanan Flexi. Sistem bertahap yang diterapkan dan kesan tidak tergesa-gesa jelas menjadi faktor di balik itu semua. Perang tarif antar sesama operator CDMA maupun GSM tidak dilayani dengan frontal. Sebaliknya, dengan faktor sumber daya manusia yang berpengalaman puluhan tahun dalam melayani pelanggan, Flexi secara perlahan namun pasti berhasil merebut ”tarif” itu sendiri. Embel-embel tanpa syarat menjadi daya rangsang dan daya tarik tersendiri bagi konsumen untuk tetap mematok dan menambatkan hatinya di layanan Flexi.
Yang lebih penting lagi, ”kekecewaan” dan gangguan terhadap layanan itu sendiri menjadi big power yang tak terbantahkan dan tidak akan mampu menggoyahkan data base pengguna konsumen tentunya. (tribunbatam.co.id/nurfahmi)

Jumat, Januari 04, 2008

Tips Merawat Payudara

Kelainan pada payudara pastilah merupakan mimpi buruk bagi wanita. Percaya diri lenyap, dan tak jarang memengaruhi hubungan dengan pasangan.
Apa saja kelainan payudara dan bagaimana merawat payudara agar sehat dan indah?
Payudara ternyata juga butuh perawatan agar bisa sehat dan indah terawat. Kelainan pada payudara timbul dalam berbagai bentuk. Ada pula yang karena faktor bawaan, pula karena kelainan hormon. Menurut dr. Sonar Soni Panigoro, SpB.K-Onk dari Klinik Swadana Bedah Tumor RSCM, Jakarta, secara garis besar kelainan-kelainan pada payudara wanita terbagi dalam 5 kelompok besar, yakni:

1. Infeksi Payudara
Infeksi ini terbagi dua, infeksi pada masa menyusui dan infeksi yang umumnya sering terjadi. "Bisa akibat kuman atau virus dari luar yang masuk ke dalam tubuh. Biasanya, payudara akan membengkak dan muncul keluhan rasa nyeri," tutur Sonar. Infeksi payudara lebih sering terjadi pada wanita yang sedang menyusui. Pasalnya, air susu ibu (ASI) merupakan media paling subur bagi pertumbuhan kuman-kuman penyakit. Jika ada hambatan dalam proses pengeluaran air susu, maka kuman jadi lebih mudah masuk.
"Wanita yang sedang menyusui kerap mengeluh demam. Selain itu, payudara akan terasa sakit dan memerah. Kalau infeksi sudah parah, bisa pecah seperti bisul," tambah Sonar. Namun, bukan tak mungkin infeksi juga dialami wanita yang tidak sedang menyusui. "Ini akibat masuknya kuman pada lapisan kelenjar payudara."

2. Kelainan Bawaan
Payudara manusia sebenarnya seperti pada binatang. Manusia memiliki 6 pasang payudara. Posisi yang akan menjadi cikal bakal payudara dimulai dari pangkal ketiak hingga selangkangan. Pada saat kehamilan 10 minggu, ini akan hilang, kecuali di kiri-kanan dada. Pada beberapa orang, fase tersebut bisa saja terhambat. "Ini dapat menyebabkan tumbuh payudara lebih dari sepasang. Oleh sebab itu, beberapa wanita memiliki payudara lebih dari sepasang. Bahkan, payudara tambahan ini kadang dilengkapi puting susu juga," lanjutnya.
Besar-kecilnya kelenjar payudara tambahan ini pun bervariasi. "Lebih sering terjadi, adanya gumpalan kelenjar payudara pada salah satu sisi ketiak. Tapi, ada pula yang kelenjar payudaranya tidak terbentuk sama sekali, atau perkembangan kedua payudara tidak berjalan normal," tambah Sonar.
Wanita dengan kelainan seperti ini biasanya tak nyaman dengan kondisi tubuhnya. Tak jarang, kelainan bawaan ini membuat wanita kehilangan rasa percaya dirinya. Dokter biasanya akan mengambil langkah operasi estetika. Menurut Sonar, munculnya kelenjar payudara tambahan ini juga perlu diwaspadai. "Soalnya, benjolan yang tumbuh sebagai payudara tambahan ini kemungkinan bisa berkembang menjadi tumor."

3. Status Hormon
Kelainan hormonal cukup sering dikeluhkan wanita. Timbul nyeri dan pegal pada payudara. Keluhan sering terjadi menjelang atau ketika tiba masa menstruasi. "Rasa sakit bervariasi, ada yang nyeri biasa, tapi ada juga yang merasa nyeri luar biasa," tutur Sonar.
Payudara disiapkan tubuh untuk memproduksi air susu pada akhir masa kehamilan. Ketika menstruasi, kondisi payudara dipengaruhi oleh hormon kewanitaan. "Ini yang membuat payudara terasa lebih padat dan kencang. Tak jarang disertai munculnya benjolan, selain keluar cairan dari kedua puting susu." Sonar mengganggap kelainan hormonal ini merupakan reaksi wajar. "Kecuali bila muncul rasa sakit yang hebat, sebaiknya segera kunjungi dokter."

4. Neoplasma-Tumor
Tumor terbagi tumor jinak dan ganas. "Selama 30 tahun ini, pasien di Indonesia lebih banyak mendatangi dokter setelah tumor yang diidapnya memasuki stadium lanjut," ungkap Sonar. Hal itu tentu saja mengakibatkan pengobatan medis yang diberikan tidak maksimal.

5. Kelainan lain
Salah satunya adalah trauma pada payudara. "Trauma dapat terjadi karena adanya benturan keras pada payudara," jelas Sonar.

Oleskan Minyak zaitun
Berkurangnya kekencangan payudara merupakan momok bagi kaum wanita. Oleh sebab itu, payudara perlu dirawat, selayaknya kita merawat bagian tubuh lainnya.
* Kenakan bra untuk menjaga bentuk payudara tetap indah. Pilih ukuran bra yang pas & sesuai agar dapat menopang payudara dengan baik.
* Bersihkan secara rutin daerah seputar puting susu dengan kapas yang dibasahi air hangat.Oleskan minyak zaitun pada payudara untuk menjaga kelembaban. Agar hasilnya lebih maksimal, lakukan pijatan ringan dengan gerakan lembut.
* Lakukan senam ringan dengan fokus untuk memperkuat otot dada.


Awas Kanker Payudara
Gejala awal penyakit yang jadi momok wanita ini ditandai munculnya benjolan sebesar kelereng.
Benjolan ini tak teraba dengan tangan ketika ukurannya masih kecil. Selain itu, salah satu puting susu mengeluarkan cairan berwarna merah dan berbekas di bra. Jika gejala ini muncul, sebaiknya segera hubungi dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Kanker payudara merupakan salah satu penyakit paling mematikan di Indonesia. "Ini karena beberapa faktor. Bisa jadi mereka enggak tahu atau merasa malu berobat. Kebanyakan pasien lebih memilih pengobatan alternatif. Mereka mendatangi dokter setelah penyakitnya mencapai stadium lanjut," papar Sonar.
Salah satu upaya mengetahui kelainan pada payudara adalah dengan melakukan SADARI (Periksa Payudara Sendiri). SADARI dapat dilakukan 7-10 hari sesudah menstruasi hari terakhir. Untuk membantu proses ini, oleskan sedikit minyak zaitun atau busa sabun mandi di permukaan payudara. Ini akan memperlicin permukaan payudara. Selain itu tangan menjadi lebih sensitif meraba kemungkinan adanya benjolan di payudara.

Langkah-langkah melakukan SADARI:
* Dalam posisi berbaring telentang, letakkan tangan kanan di bawah kepala. Letakkan sebuah bantal kecil di bawah punggung sebelah kanan.
* Raba seluruh bagian payudara sebelah kanan dengan menggunakan 3 ujung jari tengah yang dirapatkan.
* Lakukan gerakan memutar dan tekanan lembut tetapi mantap. Lakukan gerakan ini mulai dari bagian pinggir searah jarum jam.
* Ulangi gerakan serupa pada payudara sebelah kiri. Rasakan dan perhatikan dengan seksama, apabila muncul benjolan yang mencurigakan.
* Tekan pelan-pelan daerah di sekitar puting. Perhatikan, apakah puting mengeluarkan cairan yang tidak normal.
* Dalam posisi berdiri dan lengan lurus ke bawah, teliti kedua payudara di depan cermin. Perhatikan, bila ada benjolan atau perubahan bentuk payudara.
* Angkat kedua lengan lurus ke atas. Ulangi langkah di atas.


Jangan Asal Besar
Besar-kecilnya ukuran payudara memang relatif, tak sama pada masing-masing wanita.
Namun, ada asumsi, payudara yang besar akan lebih indah. Akibatnya, banyak wanita yang merasa tak puas dengan ukuran payudara mereka dan berusaha melakukan rekonstruksi payudara, baik dengan operasi payudara maupun pemakaian obat-obatan yang dipercaya bisa membesarkan ukuran payudara.
"Tindakan operasi payudara tidak boleh dilakukan sembarangan, seperti yang terjadi di salon-salon kecantikan, misalnya," ujar Sonar. Operasi pembesaran payudara sebaiknya dilakukan dokter ahli bedah estetika. Pasalnya, pembesaran payudara secara ilegal dapat berakibat fatal. Pada beberapa kasus, akibat fatal terjadi karena penyuntikan silikon cair pada kelenjar payudara. "Silikon menyebar dan bereaksi dengan organ tubuh lainnya. Ini sangat berbahaya," lanjut Sonar. "Yang benar adalah dengan silikon dalam kantung yang ditanam pada kelenjar payudara. Tindakan ini aman selama dilakukan dengan benar."
Belakangan juga banyak beredar produk perawatan untuk memperbesar ukuran payudara. Sebagian wanita ada yang mencoba produk berbentuk krim untuk membesarkan payudara.
"Tapi ini pun belum terbukti efektif. Perkembangan payudara hanya bisa dipengaruhi oleh faktor hormonal," tukas Sonar. Penggunaan obat-obatan yang mengandung hormon juga tidak disarankan. Pasalnya, hal itu dapat menyebabkan efek samping tertentu, seperti kenaikan berat badan dan munculnya kelainan lain. (dari berbagai sumber)

15 Istilah Seks yang Patut Diketahui

Pernahkan saat hang out dengan teman-teman dan membahas tentang masalah seputar seks dan pola bercinta, anda tak mengetahui apa yang mereka bicarakan atau merasa tak familiar dengan istilah yang mereka lontarkan ? Bahkan mungkin saat anda ngobrol dengan kekasih dan dia meminta sesuatu dengan istilah seks yang terasa asing bagi anda. Mau bertanya tapi malu ditertawain dan dibilang telmi? So, don't worry, berikut ini ada beberapa istilah seks yang patut anda ketahui.

1. Anilingus
Istilah ini berhubungan dengan oral sex di seputar anus. Namun tetap harus anda ingat anilingus sangat beresiko, karena berhubungan seks melalui anus sangat rentan terhadap bakteri dan mudah menyebarkan infeksi.

2. Barebacking
Barebacking melibatkan sexual penetration tanpa menggunakan alat pengaman (kondom). Istilah ini biasanya berhubungan dengan hubungan seks anal dan vaginal seks.

3. BDSM
BDSM adalah acronim dari Bondage and Discipline, Sadism and Masochism. Istilah ini berkaitan dengan penggabungan praktek seksual yang melibatkan rasa sakit dan unsur-unsur kekerasan saat berhubungan seks, melukai pasangan atau diri sendiri untuk mencapai kepuasan saat berhubungan seks.

4. Bukkake
Bukkake berhubungan dengan "facial," istilah ini berkait dengan ejakulasi pada wajah wanita. Bukkake merupakan tindakan dimana pria berejakulasi di wajah pasangannya, aksi seperti ini banyak kita jumpai di film-film blue produksi Jepang.

5. Dental dam
Istilah ini biasanya sering kita jumpai pada oral seks wanita, sebuah dental dam biasanya terbuat dari sheer latex dan digunakan sebagai sebuah pelindung seks cunnilingus. Cunnilingus ialah memberikan perangsangan pada alat kelamin wanita dengan menggunakan lidah pada Miss. V.

6. Dirty Sanchez
Istilah yang merujuk pada praktek seks yang jarang sekali bisa membuat
seseorang berselera untuk melakukannya.
- Berhubungan seks dimana seorang wanita mengoral organ seks pasangannya setelah terlebih dahulu melakukan anal seks.
- Melap Mr. P atau tangan anda dengan 'miliiknya' setelah sebelumnya dimasukkan di anusnya. Seperti halnya anilingus, Dirty Sanchez beresiko tinggi dan dengan mudah menyebarkan infeksi karena bakteri yang terdapat di anus.

7. Edgeplay
Edgeplay, sesuatu yang diasumsikan sebagi sebuah perilaku seksual yang berbahaya dan beresiko.

8. Felching
Felching yaitu ejakulasi secara tiba-tiba ke anus wanita dan menghisap dan menjilat air mani yang keluar.

9. Frottage
Sebuah istilah yang mewakili perilaku seksual yang lebih halus dibanding perilaku seksual sebelumnya. Frottage merujuk pada sebuah gerakan saling menggosok untuk meraih kenimatan seksual tanpa sekalipun melakukan penetrasi. Frottage juga disebut dry humping.

10. Pearl necklace
Istilah yang diberikan saat seorang pria berejakulasi disekitar atau didekat leher wanita dan membentuknya menyerupai kalung mutiara pearl necklace.

11. Pudendum (pudenda)
Istilah yang digunakan untuk menyebut organ genital luar wanita: vulva

12. Queef
Queef berhubungan dengan kentut pada vagina. Kadang, saat Mr. P menjelajah keluar masuk Ms V secara berkala, udara akan terjebak dalam dinding Ms. V yang memicu udara keluar, bisanya dikenal dengan kentut. Tak seperti model anal seks, Queef tak menyebabkan bau, dan tidak terlalu beresiko menyebarkan bakteri.

13. Shrimping
Tak semua orang menyukai atau menyertakan gaya bercinta model ini, shrimping, merujuk pada tindakan menghisap dan menjilat jari-jari kaki pasangan sebelum atau sesudah berhubungan seks. Memang tak semua pasangan menyukai hal ini, namun wanita menyukai kaki mereka disentuh, dipijat, bahkan dihisap ataupun dijilat. Beranggapan bahwa kaki mereka benar-benar bersih, para wanita mengaku jika mereka menyukai pasangan mereka
ebih memperhatikan telapak kaki, tumit maupun jari-jari kaki mereka, menggelitiknya dan membuatnya kegirangan, karena rasa sensitif pada jari-jari dan telapak kaki.

14. Smegma
Substansi yang menyerupai dadih berwarna putih yang keluar melalui kelenjar sebaceous pada Mr. P yang terkumpul dibawah kulup zakar penis priayang tak sunat. Sedikit sekali jumlah dari susbtasi tersebut yang berguna untuk penis, biasanya substansi ini terdapat pada Mr. P yang jarang dibersihkan.

15. Snowballing
Seringkali seks oral disebut sebagai bagian proses foreplay. Dimana melibatkan alat kelamin dan mulut. Seks oral bagi wanita disebut dengan cunnilingus. Cunnilingus ialah memberikan perangsangan pada alat kelamin wanita dengan menggunakan lidah pada Ms. V. Sementara seks oral bagi pria disebut dengan fellatio. Fellatio adalah memberikan perangsangan pada Mr.P dengan cara diisap, dijilat dan dicium.
Snowballing, sebuah istilah dimana wanita melakukan fellatio pada pria dan dia berejakulasi, wanita akan menjaga cairan yang keluar saat ejakulasi dalam mulutnya dan mulai menciumnya. Saat berciuman, cairan akan saling berpindah dari mulut wanita ke pria, sampai salah satu menelan cairan tersebut. (dari berbagai sumber)